Home › Forums › Pengalaman Hidup dengan MG › Pengalaman Hidup yang Membuatmu Belajar Lebih Sabar dan Bijaksana
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 3 years, 8 months ago by
Mustika Karindra.
-
AuthorPosts
-
January 10, 2020 at 8:19 am #735
Mustika Karindra
GuestOrang bisa katakan waktu muda itu eranya coba hal baru atau eranya bermain-main. Ditambah lagi waktu kamu baru bergerak ke umur 20-an, orang yang lebih tua pasti memandangmu dengan mata sebelah. Terkadang kamu masih dipandang seperti remaja yang sedang cari jati diri. Terkadang kamu dipandang belum memiliki pengalaman hidup yang seperti mereka punya.
Walau sebenarnya di umur 20-an kamu bisa telah lebih arif serta sabar dari orang yang usianya di atasmu. Karena umur tidak selamanya jadi dasar bagaimana sikap satu orang, atau harga kamera mirrorless seperti apa pengalaman yang dipunya. Jadi bukan hal yang tidak kemungkinan, bila kamu si jiwa muda yang malah memiliki pengalaman hidup yang memengaruhi kebijakan serta kesabaran diri kamu. Coba lihat diri serta hidupmu dengan cermat!
1. Tinggal jauh dari rumah alias merantau tetapi dengan sarana yang serba pas-pasan
Kebanyakan orang sudah mengetahui, bila merantau jadi langkah pertama satu orang belajar banyak mengenai hidup. Dari mulai kemandirian, kepekaan serta penyesuaian dengan lingkungan, sampai ketegaran hadapi semua sesuatunya dengan sendiri saja. Ditambah lagi waktu kamu jadi perantau dengan sarana yang serba cocok. Seumpama dalam satu bulan kamu cuma dikirimi uang tidak lebih dari satu juta oleh orangtuamu. Uang itu cuma cukup untuk ongkos kos-kosan dan keperluan setiap hari kamu. Sesaat terkadang jadi anak muda kamu ingin sekali dapat sebatas berjalan-jalan atau nongkrong bersama dengan rekan.
Itu, awal kamu dituntut lebih arif menggunakan uang kiriman orang-tua. Kamu berpikir bagaimana triknya uang itu dapat cukup serta tidak butuh minta penambahan kiriman? Jika memang kamu harus ambil kerja sampingan di antara kuliah atau pekerjaan universitas yang lain untuk penambahan uang jajan, diri kamu juga tidak akan segan-segan lakukan itu semua. Toh uang meskipun uang penghasilanmu ini tidak berapa, bisa jadi penambahan uang tabunganmu juga.
2. Sakit atau patah hati yang tidak cuma sekali, tetapi kamu tidak lalu menyerah dengan cinta
Tidak ada orang yang menginginkan sakit hati mendekati dianya. Tetapi terkadang hidup tetap memberi beberapa kejutan yang tidak selamanya kamu senang. Diantaranya dengan sakit atau patah hati yang tidak cuma sekali – 2x. Sesudah move on dengan bekas, nyatanya gebetan yang telah mulai kamu yakin malah mendadak lenyap. Lalu waktu ada orang baru yang mendekatimu, nyatanya ia juga punya pasangan. Membuat kamu terus sakit hati, tetapi sekaligus juga terus belajar waspada untuk menempatkan perasaanmu sendiri. Diam-diam kamu juga dapat lihat serta menanggapi cinta yang tidak berlebihan itu seperti apa.
3. Berkawan di seputar beberapa orang yang bilangnya rekan tetapi sikapnya mengutamakan ego sendiri
Rekan itu terdapat beberapa jenisnya. Ada yang sebatas mengenal serta kadang-kadang terlibat perbincangan. Ada yang cukup dekat sebab terkadang kalian tidak segan-segan untuk sama-sama sharing. Ada rekan yang lebih baiknya tidak ketulungan, hingga cukup pahami seperti apa diri kamu. Tetapi ada pula rekan yang cuma mengutamakan egonya sendiri.
Ia orang yang tega lihat kamu sulit serta malas mengulurkan tangan. Sesaat waktu ia perlu suatu hal padamu, dianya dapat mendadak baik padamu. Terkadang rekan semacam ini juga diam-diam memendam rasa iri serta tidak segan-segan menyerang dari belakang. Mengerikan memang, tetapi tidakkah ini dapat kamu buat jadi tempat menempa kehati-hatian, kebijaksanaan sekaligus juga kesabaran?
4. Memiliki tanggung jawab yang berlainan dari orang lain sepantaranmu
Pada saat rekan-rekan sepantaranmu masih nikmati kuliah atau hidup yang dicukupi segala hal oleh orangtuanya. Sesaat kamu harusnya membayar diri kita serta adik-adik dan orangtuamu. Kamu yang menjadi jagoan orang-tua untuk jaga sekaligus juga menuntun adik-adikmu. Kamu harus kuliah sekalian kerja, kurangi waktu bersama dengan rekan-rekan. Sebentar-sebentar menjadi tempat curahan hati sebagian besar anggota keluargamu.
Tanggung jawab ini jelas tidak gampang, terdapat beberapa capek yang perlu diacuhkan. Tetapi selanjutnya tanggung jawab yang berlainan dari orang lain seumuranmu ini yang bikin diri kamu lebih dewasa. Kamu jadi memahami mana yang perlu di utamakan serta mana yang perlu ditahan lebih dulu. Kamu sendiri juga betul-betul memahami dengan keadaan keluargamu, dari mulai ayah, ibu sampai adikmu.
5. Kerjaan atau kuliah yang tidak pas dengan renjanamu
Entahlah telah berapakah kali kamu merencanakan untuk keluar dari tempat kerja atau berhenti kuliah. Faktanya bukan lantaran tidak tahan dengan pekerjaan yang ditanggung. Tetapi malah waktu menekuni ini kamu mengerti satu kekeliruan. Kamu merasakan jika harusnya diri kamu tidak terjun ke dunia ini. Harusnya kamu pilih jadi seorang penulis dibanding bankir. Atau harusnya kamu tidak kuliah di bagian komunikasi, tetapi di bagian seperti MIPA, atau tehnik.
Tetapi sebetulnya ketetapan terbaik, bukannya tinggalkan waktu itu , kamu kemungkinan harus memperhitungkan kembali ongkos yang telah dikeluarkan ayah serta ibumu. Bertahan paling tidaklah sampai lulus, serta masalah cari kerja, tidakkah masih ada peluang walau tidak sesuai dengan jurusan kuliah.
6. Rekan-rekan baik yang malah lenyap satu-satu, membuat kamu tidak memiliki tempat untuk share dengan utuh
Tidak dapat disangkal, kehadiran rekan-rekan yang baik jadi salah satunya penyebab semangat. Karena mereka membuahkan daya positif yang terus buatmu merasakan tidak jemu berada di bagian mereka. Tetapi sayang seiring waktu berjalan, seperti waktu kalian lulus, lalu kerja dalam tempat atau kota yang berlainan, hingga kemudian mereka menikah. Sesaat kamu sekalinya telah kerja serta mapan tetapi belum terdapatnya pasangan hidup buatmu kehilangan sekali rekan-rekan ini. Kamu merasakan tidak ada tempat nyaman tidak hanya keluarga untuk share.
Susah itu manusiawi, jadi biarlah saja dirasa, toh kelak akan ada kalanya bahagia yang utama.
7. Waktu memiliki pasangan tetapi seringkali berlainan opini serta kemauan
Sebentar-sebentar salah pengertian serta salah bicara. Menjengkelkan sebab kalian jadi seringkali berkelahi. Terkadang masalahnya dikarenakan oleh suatu hal yang acak serta tidak jelas. Tetapi bagaimanapun pertikaian ini ada hikmahnya. Tidak hanya kamu tambah semakin kenal ciri-ciri cowokmu, kamu sendiri belajar mempertajam kebijaksanaan kesabaran di diri kamu.
Jadi, jika masih ada yang ingin katakan anak umur 20-an tidak cukup dewasa dalam melakukan tindakan serta berperilaku, rasa-rasanya orang itu harus membaca rincian yang Hipwee Motivasi buat untuk kalian!
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.