
Bersama penyintas auto imun Myasthenia Grafis ( MG ) Semarang, kami berjuang bersama saling menguatkan, kami merasa tak sendiri menghadapi penyakit ini. Istilah penyintas disematkan kapada kami yang mempunyai penyakit Myasthenia Grafis karena menurut KBBI penyitas mempunyai arti orang yang mampu bertahan hidup. https://kbbi.kemdikbud.go.id
Kami memang orang-orang yang selalu menerima gempuran berbagai rasa sakit dari penyakit yang kami derita mulai dari susah menelan, bicara pelo, melemahnya kaki dan tangan, melemahnya otot nafas,pandangan ganda dan masih banyak lagi yang kami rasakan, menurut dokter penyakit ini seumur hidup. Kami para penyintas Myasthenia Grafis harus berjuang untuk tetap bertahan hidup dimana pun, kapan pun dan dalam kondisi apapun karena kami kadang tidak tahu kapan Myasthenia Grafis akan centil.
Myasthenia Gravis adalah gangguan neuromuskular yang disebabkan oleh masalah autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang jaringan sehat, dalam kondisi ini antibodi, yaitu protein yang biasanya menyerang benda asing yang berbahaya di dalam tubuh, menyerang sambungan neuromuskular. Kerusakan pada membran neuromuskular mengurangi efek zat neurotransmitter asetilkolin, yang merupakan zat penting untuk komunikasi antara sel-sel saraf dan otot. Hal ini menyebabkan kelemahan otot https://www.halodoc.com/kesehatan/myasthenia-gravis .
Sebagian besar dari kami secara fisik sebagai penyintas Myasthenia Grafis yang berdomisili di Semarang memang terlihat sehat, tidak terlihat sakit seperti penyakit lainnya meskipun ada beberapa orang yang menggunakan kursi roda, tetapi kami memang punya keterbatasan dalam aktifitas yang membutuhkan gerak fisik..
Hari minggu 27 Maret 2022 kami menghadiri undangan dari dokter Elta yang sedang mengadakan penelitian tentang anti body pada penyintas Myasthenia Grafis dan bertempat di rumah Ibu Hastuti salah satu penyintas. Acara dimulai pukul 10.00 WIB, pandemi covid masih ada jadi protokol kesehatan tetap kami jaga, kami menggunakan masker dan jaga jarak walaupun dalam sesi foto bersama masker kami buka sebentar dan kami tidak jaga jarak. Harapan kami sederhana semoga sample darah kami dapat berguna untuk kemajuan ilmu kedokteran.
Leave a Reply